Desa Abiantuwung merupakan salah satu desa di Bali yang kuno yang di tunjukan dengan bukti peninggalan arca arca kono dan binakaya serta situs tempat suci yang saat ini di sebut joge
Arca dan tempat suci tersebut merupakan simbul Ida Sanghyang Widhi Wasa yang di percaya masyarakat bisa menghalang bencana dan memberi keamanan serta kemakmuran bagi masyarakat desa
Sebelum adanya peradaban saat itu wilayah Abiantuwung merupakan hutan bambo yang konon sangat angker yang berada di ujung wilayah Marga yang lalu di persembahkan oleh raja Marga ke pada para leluhur atau pendahulu desa yang ber invasi ke wilayah Marga untuk bisa membuat desa dan juga peradaban serta tatanan masyarakat serta kebudayaan sampai saat ini. Jadi nama desa Abiantuwung memiliki arti hutan bamboo yang di persembahkan
Setelah di bangunnya peradaban di desa Abiantuwung oleh para pendahulu desa, desa Abiantuwung mengembangkan wilayah ketimur sampai dengan perbatasan mengwi dan ke barat sampai perbatasan dengan Tabanan
Dalam perkembangan pemeritahan sekarang desa Abiantuwung merupakan pemerintahan desa yang memiliki 13 banjar atau wilayah administratif serta terdiri dari 5 ke bendesa adat yang tetap menjalankan nilai kebudayaan dan keagaman.
Desa abiantuwuung juga terdapat 2 lembaga pertanian yang terdiri dari subak sungi II dan subak tungkub I yang mengatur tatanan dalam bidang pertanian
Secara khusus desa Abiantwuung terletak di kabupoaten Tabanan kecamatan Kediri dengan kondisi geografis merupakan dataran sedang dengan ketinggian ± 150 m dari permukaan laut dengan luas wilayah kurang lebih 4250 km2
Desa Abiantuwung terdiri dari 13 Banjar Dinas dengan batas-batas wilayahnya
Batas Utara ; Desa Beringkit
Batas Barat ; Desa Kediri DEsa Banjar Anyar
Batas Selatan ; Desa Nyambu,Desa Kediri,Desa Pandak bandung
Batas Timur; Desa Mengwi.
13 Banjar Dinas Abiantuwung terdiri dari:
- Banjar Pangkung Nyuling
- Banjar Suralaga
- Banjar Yangapi
- Banjar Balu
- Banjar Pasekan
- Banjar Abiantuwung Kaja
- Banjar Abiantuwung kelod
- Banjar Koripan Kaja
- Banjar Koripan Kelod
- Banjar Taman Surodadi
- Banjar Dakdakan
- Banjar Tapesan
- Banjar Ganter
Kondisi Kelembagaan.
Struktur kelembagaan di Desa Abiantuuwng disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Adat dari Desa Adat, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik.
Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, PKK Desa, PKK Banjar, dari sisi ekonomi misalnya koperasi banjar, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok tani, kelompok ternak, dan yang lainnya. Dari sisi pendidikan seperti komite sekolah, persatuan guru-guru dan yang lainnya. Dari sisi kesehatan seperti posyandu. Dari sisi budaya seperti seke gong, seke santi, seke dan yang lainnya. Dari sisi sosial dan politik seperti karang teruna.
Dari aspek keagamaan dan lembaga adat, Desa Abiantuwung. terdiri dari 5 ( Lima ) Desa Adat dan 7 ( tujuh ) Banjar Adat sebagai berikut:
- Desa Adat Abiantuwung
- Desa Adat Suralaga
- Desa Adat Kelaci Kelod
- Desa Adat Kelaci Kaja
- Desa Adat Dalem Yangapi
Dan banjar Adat Terdiri Dari
- Banjar Adat Pangkung Nyuling
- Banjar Adat Suralaga
- Banjar Adat Pasekan
- Banjar Adat Koripan
- Banjar Adat Abiantuwung
- Banjar Adat Yangapi
- Banjar Adat Tapesan
Seperti Desa-Desa lainnya yang ada di Bali, di Desa Abiantuwung terdapat banyak Pura – Pura , disamping Pura Tri Kahyangan (Desa, Puseh dan Dalem), Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sarat dengan kehidupan religius. Pelaksanaan kegiatan keagamaan berlangsung sepanjang tahun. Keharmonisan antar warga tetap dijaga untuk menyatukan misi dan visi, melangkah bersama dalam suasana kekerabatan yang kondusif. Implementasi bentuk persatuan, kekeluargaan, dan kekrabatan diwujudkan dengan koordinasi antar Prajuru Desa Adat dan Banjar Adat bersama-sama krama Desa / masyarakat melalui konsep gotong royong.